Sabar, sabar dan sabar saja. Ups, tentunya si anak tetap di stimulasi, dengan mengajaknya berbicara yang baik dan benar.
Mengapa saya suruh mom's bersabar? Karena, ketika si anak sudah merasa siap atau ingin bicara, maka moms akan di hadapkan dengan situasi yang terkadang membuat kita menjadi terpojok, hingga akhirnya jadi pingin kabur dari depannya. Atau, paling apesnya, mulut ini ingin sekali teriak, "BISA DIAM TIDAK!!!"
Sigh, itu lah yang kerap kali aku alami akhir-akhir ini. Bila Ryuga ku sedang ngoceh. Duh! Bagai tak ada capeknya ia menanyakan ini itu. Ada saja topik yang dia angkat, dan ada saja cela yang membuatnya bertanya. Seperti semalam, ketika saya sedang memakai kan nya piyama tidur. Kami terlibat percakapan seperti ini.
R: "Bunda ini apa?" sambil menunjuk gambar Batman dan Flash di 'celdam' nya. B: "Batman." Jawabku singkat. Mulai lagi deh percakapan tak ber ujung, pikirku. R: "Oh Batman. Dia sedang apa?" B: "Mau terbang." Singkat saja. R: "Memang bisa terbang?" B: Mampus deh. Terjebak deh gue, ratapku. "Bisa." R: "Terbangnya gimana bunda?" B: "Begini." Sambil ku praktekkan. R: Diapun ikut gayaku. "Nah, kalau ini siapa?" Nunjuk Flash yang ada di samping Batman. B: "Flash" R: "Sedang apa?" B: "Lari." R: "Cara larinya gimana." B: Aku langsung praktek, lagi. R: "Kok Flash nggak bisa terbang?" B: "Iya nggak bisa aja." Udah mulai capek. Soale aku baru balik kantor dan belum makan. Tolonggg... R: "Kalau batman?" Gubraxx balik lagi!? B: "Batman, bisa." Pls, jangan di ulang dong, ratapku dalam hati. R: "Kalau kakak bisa terbang nggak?" B: "Cobain, bisa nggak!?" R: "Nggak bisa. Bisa lompat aja." B: "Berarti nggak bisa ya?" R: "Iya." Asyikkkk dia pasti berhenti nih. Aku sudah siap-siap, mau kelonin dia. Eh-alaah rupanya nyambung lagi, saat kami sudah tiduran. "Kalau bunda bisa terbang nggak?" B: "Nggak." R: "Kok nggak bisa." B: "Bunda nggak punya sayap, sih." R: "Kakak punya sayap nggak bisa terbang." Sigh, terjebak lagi. B: "Itu kan sayap baju kakak. Bukan sayap beneran." R: "Oh gitu ya..." Selamat...selamat, pikirku. "Kalau Ayah?" B: "Nggak bisa juga." R: "Kalau TV??" B: Aiiiihhh Capek deh.
So, Mommies. Jangan kwatir lagi ya. Saat - saat seperti ini pasti akan dialami si kecil. Dan, ketika saat itu tiba bersiap-siaplah menyesali segala kekwatiran yang mom's alami ketika ia belum bisa berbicara dengan lancar.
Happy Parenting.
0 komentar:
Post a Comment