Well, bukan blog ini saja sih, masih ada 2 lagi blog yang aku bikin menyerupuai main blog ini. Jelas, waktu saya habis bermain-main dengan layout, menyedihkan.
Mau menulis? Rasanya malas sekali. Soalnya cuaca; mendung, gerimis hingga hujan mendemoniasi sejak subuh tadi.
Yah, untung deh jam 8 tadi masih sempat ke GYANT cimanggis untuk membeli keperluan selama seminggu, jadi besok acaranya bebas. Bebas tidur maksudnya. Maklum deh kalau cuaca mendung, gerimis hingga hujan, maunya melingker di balik selimut saja :D.
Cuaca kota Depok ini sudah mirip di Bogor saja. Setiap hari pasti hujan. Bahkan sesekali hujan sepanjang hari. Sampai-sampai cucian pada numpuk di jemuran, keringnya tanggung, kalau di paksain untuk distrika, jadinya berbau, apek.
Duh, serba salah memang. Di kasih panas, ngelu panas. Di kasih hujan, ngeluh cucian nggak kering. Dasar, manusia… *garuk-garuk kepala.*
Info pic: Langit di atas rumahku, bila cerah.
Ya well, setidaknya saya masih punya kemauan untuk membaca itu sudah cukup baik :-).
Dan sangat menyenangkan juga, akhir pekan ini saya tidak perlu membaca buku lagi, jadi nya saya bisa bermain-main dengan Ryuga dan mungkin mengajaknya berjalan-jalan, kalau cuaca mendukung pastinya :D
Sumpah, sejak dulu saya penasaran kalau penyiar kesayangan saya bilang "wihh... studionya dingin banget" kalau sedang siaran. Masa sih, sedingin itu? Mungkin si penyiar pake baju tanpa lengan kaleee..? Well, kira-kira begitu persepsi saya.
Hingga, semalam saya merasakannya sendiri. Kedinginan itu seperti menusuk-nusuk tulang saya, hinggga gigi saya terasa gemetar, dan saking dinginnya saya nggak bisa konsentrasi, kampungan deh akyu, ciri-ciri manusia yang nggak bisa hidup di negara 4 musim *garuk-garuk kepala.*
Ngapain ke studio mbak? Malah sampai kedinginan pula? Well, aku ke studio bukan mau minta tanda tangan penyiar kesayangan, apalagi sekedar membuktikan kalau studio itu memang dingin. Alasannya, agak NORAK sih. Tapi narsis dikit, nggak apa-apa kan? *please deh to da point aja Shrieeee*
*Tarik nafas dulu *
Jadi ceritanya semalam WRM Indonesia (di wakili: Mom Wanda , Akyu dan Mom Farida) di ajak oleh Mbak Ida Arimurti ngobrol-ngobrol di acaranya, "Ida Arimurti and Friends" di radio Delta FM 99.1 , acara yang awalnya membuat saya sedikit tegang--harap maklum ini kali pertama saya masuk studio radio hehehehe *norak lagi, gpp kan*--akhirnya bisa berjalan menyenangkan, apa lagi Mbak Ida sangat baik sekali, dan juga para pendengar Delta sangat antusias dengan tema acara yang di angkat malam ini, tentang MILIST. Kami mewakili WRM, merasa sangat beruntung bisa di ajak ngobrol-ngobrol santai oleh Mbak Ida & Delta FM. Ya, jujur sih, masalah dingin tadi tetap mengganggu saya, benar-benar sial, saya salah kostum.
Balik ke acara bincang-bincangnya, malam ini, kami banyak bercerita tentang sepak terjang WRM di dunia per-milist-an. Sebagai wakil dari WRM, kami tentu banyak membagi pengalaman kami dan menceritakan sepak terjang WRM yang sudah eksis sejak tahun 2004 hingga sekarang (sudah 4th) dan telah menjadi wadah bagi para mommies dan juga calon mommies yang tersebar di seluruh dunia, untuk saling berbagi, mulai dari; permsalahan seputar anak, keluarga, perempuan dan tentu saja topik hangat yang sedang di bicarakan di masyarakat.
Waktu 1 jam sangat cepat berlalu, antusias para pendengar yang ingin joint WRM pula lumayan banyak, Mbak Wanda sibuk menulis alamat email mereka, dan rupanya banyak pendengar bapak2 yang ingin joint WRM, oh.. please deh, nggak nyadar apa WRM itu apa? WRM itu kepanjangan dari "We R Mommies" nah, kalau bapak2 joint namanya bukan Mommies lagi kali. Oh iya, kalau Mbak Wanda asyik nulis dan Mom Farida serius dengerin Mbak Ida siaran, sementara aku? Aku sedang berjuang melawan rasa dingin yang sudah terasa hingga tulang sum-sum, sial, benar-benar salah kostum.
"Bye...." Ujar mbak Ida. Yes, saya tertolong, saya tak perlu mati beku di dalam studio ini, pikirku senang.
Malam ini memang sangat menyenangkan. Saya bisa on air di radio untuk pertama kalinya, bisa kopdaran lagi dengan Mom Wanda dan Mom Farida, bisa dengar suara Mom Wiwit (selama ini hanya ber email, ber MP dan ber SMS ria saja, bisa menyalurkan bakat narsis di studio Delta FM (yang di pakai Om Farhan siaran pagi, senangnya), Bisa ketemu Mom Ida Arimurti yang ayu, bisa apa lagi ya??? Mmmhm ini yang penting, bisa promosi tentang Milist WRM dan sepak terjanganya dan woro woro tentang acara HUT WRM yang Ke-4.
Malam ini memang menyenangkan... rasa dingin ini tak bisa mengalahkan rasa senangku. Ah, norak dan narsis seperti ini nggak apa-apa kan? Masih normal kan?
Jakarta, February 20, 2008
Info Pic: Hasil kenarsisan para mommies di studio Delta. Kika: Mom Ida, Akyu, Mom Wanda & Mom Farida.
Semalam ia mengadu, kalau sore tadi ia habis kecebur got, katanya, ia di dorong oleh "Maja" tetangga sebelah yang usianya lebih muda 1 tahun darinya. Salut padanya, karena ia tidak menangis apa lagi membalas dengan mendorong Maja. Ia hanya berkomentar, "Maja kan masih kecil." Ketika Ayahnya bertanya, "Di balas nggak?" Pagi tadi, ia ngambek soalnya ia sadar kalau semalam ia di pindahkan ke tempat tidurnya, padahal sebelumnya ia sudah bilang ingin tidur dengan bunda. Maaf ya nak, soalnya kalau kamu tidur dengan kami, Ayahmu jadi nggak kreatip (hehehehehe nyengir mode on), makanya semalam kau di pindahkan.
Hari ini kucatat disini, panggilanku berubah menjadi MAMA, seperti maunya anakku yang hanya mau memanggilku begitu. Iya, gpp nak, yang penting kamu bahagia.
Well, setelah menyelesaikan buku Eleven Minutes-nya Paulo Coelho, semangat bacaku kembali lagi. Kemarin sudah mulai nyicil baca buku Laskar pelangi by Andrea Hirata (dirumah) dan A Murder in Viena by Frank Tallis (dikantor). Dan, target minggu ini harus selesai baca 2 buku .
Oh iya, karena lagi kalap baca buku, aku sudah order lagi buku yang akan ku baca selanjutnya, sbb: 1. An Affair to Forget 2. Lovefool 3. P.S. I Love You 4. Ayat-Ayat Cinta 5. Semua Pria Pasti Punya - Every Boy's Got One 6. Septimus Heap (Magyk)
Hampir setahun yang lalu, aku berniat meng-upload foto-foto yang ada di HP. Foto ini sangat ber-arti soalnya ini adalah dokumentasi perjalanan kami sekeluarga liburan ke pulau Dewata, Bali. Ada foto Ryu main di pantai Nusa Dua, di Kuta dan di Blue point, Uluwatu. Juga ada foto-foto aku dan hubby di Nusadua. Kenangan indah yang sayang bila tidak di abadikan.
Ketika aku berniat meng-uploag ke notebook memakai bluetooth, entah mengapa fasilitas itu tidak bisa meng-upload foto sekaligus. Hanya bisa upload 1 foto saja, padahal aku sudah menandai semua foto dengan tanda, "mark all."
Ok, mungkin memang hanya bisa satu-satu saja, pikirku. Maka, aku delete saja foto yang sudah berhasil ku-upload. Well, dalam sekian detik semua foto yang ada di HP, hilang, raib.
SIGH. Kok bisa sih??? Aku melupakan kalau saat itu tanda "MARK ALL" nya masih aktif dan itu tandanya aku baru saja men-DELETE semua foto yang ada. Bodohnya aku. Kejadian itu, tentu saja sangat membuatku kesal dan bersumpah tidak akan melakukan hal bodoh itu lagi.
Tapi, rupanya aku baru saja melanggar sumpahku. Karena aku baru saja melakukan hal bodoh itu lagi. SYIAL. Foto-foto Ryuga sedang bermain di arena permainan "Jungle Jump" hilang sudah. Tak ada yang tersisah, padahal semua foto itu punya cerita sendiri. Ketika mengambil foto-foto itu, di otakku sudah terbayang ingin segera menampilkan foto Ryuga-- jalan di seutas tali, dengan ketinggian 2 meter-- di blognya. Sedihnya tak terkira. Dan, foto yang tersisah hanya fotoku bareng adikku di salah satu sudut mall.
Info pic: Aku dan Misra di Margocity, Depok.

Well, bukan karena kesibukan, bukan pula karena kwalitas buku yang saya punyai saat ini. Tapi, rupanya karena tema/genre nya lah yang membuat saya ini malas untuk membaca.
Memang sih, bila melihat koleksi buku yang saya punyai, bukunya terbilang berat. Ada Laskar Pelanginya, Andrea Hirata, ada A Murder in Vieanna milik Frank Tallis ada pula buku Eleven minutes milik Paulo Caelho.
Di buku terakhir inilah, saya menemukan minat baca saya lagi. Eleven Minutes milik Paulo Caelho, membuat saya tak bisa berhenti membaca. Plotnya mengalir dengan lancar. Cerita dinovel ini sangat berbeda dengan novel-novel beliau yang pernah saya baca. Sangat menarik.
So, terima kasih banyak Om Paulo Coelho, berkatmu, minat baca saya kembali normal. Sigh. Semoga saja dalam minggu ini saya bisa menyelesaikan novel karya Frank Tallis, A Murder in Vieanna, lalu menyusul Laskar Pelangi karya Andrea Hirata, dan di antrian selanjutnya adalah Septimus Heap karya Angie Sage (katanya sih buku ini bakal menjadi saingan Harry Potter, benarkah?)
Yiipiee, akhirnya angka nol itu pecah juga.
** Buku yang saya baca 2008.
1. Eleven Minutes by Paulo Coelho.
Jadilah pemimpin yang arif, tidak memperkaya diri dan golongan, dan hindari pula citra kesukuan dan kekerabatan yang di tuduhkan orang-orang yang kau kalahkan saat pilkada. Berantas lah korupsi yang menggerogoti sultra ku tercinta. Dan aplikasikan semua janji-janjimu saat kampanye yang lalu.
Untuk Bang Alimasi dan kroninya, legowo lah menerima kekalahanmu. Jangan pancing amarah rakyat KDI dong bang, apa lagi sampai membuat keributan seperti tetangga sebelah (sulses), bukankah dirimu sudah di beri kesempatan memimpin Sultra

Maaf bila ada orang Sultra yang nyasar di sini dan tidak berkenan dengan jurnal. Aku hanya warga biasa yang tidak punya motif apa-apa, pure hanya ingin mengucapkan selamat pada Pak Nur alam

Sukses buat Sultraku dan maju terus, kejar ketertinggalanmu dari propinsi lain-nya.

InsyaAllah akhir December aku kan mudik, dan tentu saja agenda utama akan berwisata kuliner







Sabar, sabar dan sabar saja. Ups, tentunya si anak tetap di stimulasi, dengan mengajaknya berbicara yang baik dan benar.
Mengapa saya suruh mom's bersabar? Karena, ketika si anak sudah merasa siap atau ingin bicara, maka moms akan di hadapkan dengan situasi yang terkadang membuat kita menjadi terpojok, hingga akhirnya jadi pingin kabur dari depannya. Atau, paling apesnya, mulut ini ingin sekali teriak, "BISA DIAM TIDAK!!!"
Sigh, itu lah yang kerap kali aku alami akhir-akhir ini. Bila Ryuga ku sedang ngoceh. Duh! Bagai tak ada capeknya ia menanyakan ini itu. Ada saja topik yang dia angkat, dan ada saja cela yang membuatnya bertanya. Seperti semalam, ketika saya sedang memakai kan nya piyama tidur. Kami terlibat percakapan seperti ini.
R: "Bunda ini apa?" sambil menunjuk gambar Batman dan Flash di 'celdam' nya. B: "Batman." Jawabku singkat. Mulai lagi deh percakapan tak ber ujung, pikirku. R: "Oh Batman. Dia sedang apa?" B: "Mau terbang." Singkat saja. R: "Memang bisa terbang?" B: Mampus deh. Terjebak deh gue, ratapku. "Bisa." R: "Terbangnya gimana bunda?" B: "Begini." Sambil ku praktekkan. R: Diapun ikut gayaku. "Nah, kalau ini siapa?" Nunjuk Flash yang ada di samping Batman. B: "Flash" R: "Sedang apa?" B: "Lari." R: "Cara larinya gimana." B: Aku langsung praktek, lagi. R: "Kok Flash nggak bisa terbang?" B: "Iya nggak bisa aja." Udah mulai capek. Soale aku baru balik kantor dan belum makan. Tolonggg... R: "Kalau batman?" Gubraxx balik lagi!? B: "Batman, bisa." Pls, jangan di ulang dong, ratapku dalam hati. R: "Kalau kakak bisa terbang nggak?" B: "Cobain, bisa nggak!?" R: "Nggak bisa. Bisa lompat aja." B: "Berarti nggak bisa ya?" R: "Iya." Asyikkkk dia pasti berhenti nih. Aku sudah siap-siap, mau kelonin dia. Eh-alaah rupanya nyambung lagi, saat kami sudah tiduran. "Kalau bunda bisa terbang nggak?" B: "Nggak." R: "Kok nggak bisa." B: "Bunda nggak punya sayap, sih." R: "Kakak punya sayap nggak bisa terbang." Sigh, terjebak lagi. B: "Itu kan sayap baju kakak. Bukan sayap beneran." R: "Oh gitu ya..." Selamat...selamat, pikirku. "Kalau Ayah?" B: "Nggak bisa juga." R: "Kalau TV??" B: Aiiiihhh Capek deh.
So, Mommies. Jangan kwatir lagi ya. Saat - saat seperti ini pasti akan dialami si kecil. Dan, ketika saat itu tiba bersiap-siaplah menyesali segala kekwatiran yang mom's alami ketika ia belum bisa berbicara dengan lancar.
Happy Parenting.