Pernah suatu ketika, suami mengatakan “Jadi FTM aja Bun, asalkan Bun mau ngirit, InsyaAllah cukup kok!” Tapi, saya sedikit takut mengambil keputusan. Saya merasa masih mempunyai tanggung jawab untuk membantu keluarga. Masih ada Ayah yang butuh biaya untuk berangkat Haji tahun ini, masih ada adikku yang sedang mengambil gelar masternya dan juga butuh biaya, masih ada ponakan yang juga butuh bantuan, dan tentu saja masih ada mimpi yang ingin kugapai.
Sungguh anehnya saya ini. Ketika saya ditawarkan menjadi FTM, saya merasa takut. Dan ketika saya dihinggapi rasa lelah/kejenuhan dalam bekerja, saya ngotot sekali ingin segera menjadi FTM. Apa lagi saat, buah hati tercinta dengan polosnya melarang saya untuk bekerja. Huhuhu ingin sekali saya STOP melakukan pekerjaan yang sangat saya cintai ini.
Saat-saat seperti inilah saya merasa saya seperti berada di ‘grey area’ susah menentukan apa yang sebenarnya akan saya pilih? Apa yang sebenarnya saya inginkan?
0 komentar:
Post a Comment