The Amriza Family

Berbagi Ilmu dan TIPS kepada siapa saja

Menjadi Ibu Itu Susah-Susah Gampang!?

Kalimat itu sering kali aku dengar. Dulu saat masih melajang, aku sama sekali tidak ambil pusing dengan kalimat tsb, di anggap angin lalu aja. Tapi setelah menjadi seorang ibu, aku baru memahami arti yang tersirat dari kalimat itu.

Yup… right! Jadi ibu itu memang susah-susah gampang. Kenapa aku bisa berkata begitu? Ya…karena memang menjadi seorang Ibu itu tidaklah mudah. Setelah wanita di takdirkan memiliki anak, maka tanggung jawab wanita tersebut semakin bertambah. Bukan hanya mengurus dirinya sendiri, tapi harus mengurus patner hidup dan tentunya buah perkawinan mereka.

Sesusah apa sih menjadi ibu itu? Sebenarnya, tolak ukurnya tergantung masing-masing pribadi kali ya… tapi kalau menurutku, ketika aku menjadi Ibu, aku langsung di hadapkan dengan berbagai dilema, mulai yang tingkat penyelesaiannya kecil hingga yang besar. Alhamdulillah semua bisa teratasi dengan baik.

Oke untuk sekedar sharing saja, berikut ini dilemma yang pernah kualami….

Tahun pertama menjalani peran ibu. Aku mendapat banyak pengalaman yang baru, saking barunya aku terpacu untuk mulai mencari informasi tentang parenting, melalui media buku, media online, ataupun ikutan milist yang khusus menampung para Ibu untuk berbagi cerita tentang keluarga, anak dan dunia wanita.

Media-media ini banyak membantuku dalam membesarkan putraku. Masa-masa BabyBlues yang banyak di alami oleh ibu di muka bumi, sempat aku alami juga. Aku sempat merasa tertekan saat putraku ber-usia di bawah 6 bulan. Sebenarnya aku malu mengakuinya, kala itu ritme tidurnya membuatku parno. Tapi untunglah semua bisa terlewati dengan mulus dan happy

Di tahun kedua, persoalan yang kuhadapi semakin banyak. Yang paling membekas adalah, ketika semua orang yang kutemui berkomentar seperti ini…

1. “Anaknya belum bisa ngomong!?”

2. “Kok kurus sih? Susah makan ya?”

3. “Kapan nambah adik buat putranya!”

Awalnya, aku masih bisa cuek. Namun, hampir setahun kuping ini mendengar ketiga pertanyaan itu selalu di lontarkan, tentu saja aku menjadi sedikit kesal dengan ketiga pertanyaan itu, karena pertanyaan-pertanyaan nggak penting itu terkadang membuat suasana hatiku berubah down. Aneh ya…ternyata Syndrome Babyblues yang kualami di tahun kedua memiliki anak, ya… ke tiga pertanyaan di atas… bukan lagi masalah susah tidur, anak yang petakilan, atau tantrum!

Hhmmm… saat ini adalah tahun ke tiga aku memiliki anak. Tahun ini merupakan tahun yang sangat berarti buatku, karena kali ini aku sedang mengalami fase baru lagi dalam perkembangan anakku, ia sedang aktif-aktifnya bertanya. So many question deh, sampai-sampai saking banyaknya, di dalam tidurpun pertanyaannya masih terngiang di telinga.

Well, aku hanya bisa berharap di tahun ketiga menjadi ibu, aku bisa lebih baik lagi, lebih sabar, lebih bijak dan lebih pengertian… AMIEN.(SA/2007)

0 komentar:

The Amriza

Popular Posts

My Biz Online!

Ngobrol Yuk...

Gtalk: aurelly.one

My Email:
bunda.ryu@gmail.com