Terbit di WRM
Dear Mommies, pernah ga sih mengalami kejadian dimana si kecil yang berusia 12 bulanan ternyata lebih familiar mengucapkan atau memanggil Ayah, Papi, Papa, atau Abi dan kata-kata itu bisa di ucapkan secara sempurna, ketimbang saat sikecil mengucapkan kata Mama, Bunda, Umi dan Mami.
Bagaimana ya perasaan seorang Mom bila ini terjadi? Kira-kira ada tidak pengaruhnya untuk si anak kelak? Ada pendapat yang beredar di masyarakat, bila hal ini terjadi maka si anak nanti cenderung lebih menyayangi dan dekat dengan ayahnya ketimbang sang ibu.
Walaupun hal tersebut sampai saat ini masih merupakan mitos yang beredar di masyarakat dan belum ada penelitian yang di lakukan secara ilmiah untuk membuktikan hal tersebut, namun sepertinya banyak kalangan ibu yang mengalaminya.
Aku adalah salah satu yang mengalami hal tersebut, ini dimulai sejak jagoanku belajar berbicara. Kata pertama yang ia bisa ucapkan dengan jelas adalah Papa, dan berikutnya Ayah (kebetulan aku biasa memanggil suami Ayah).
Saat itu Aku hanya berpikir mungkin sekarang dia lebih gampang melafalkan kata ayah, tapi anehnya hingga ia berusia 17 bulan, kata Bunda belum pernah aku dengar terucap oleh anakku.
Namun aku selalu berpikiran positif terhadap perkembangan jagoan aku, tetapi belakangan ini kok aku jadi merasa iri dengan suami ya, soalnya aku merasa jagoan kami lebih dekat dengan Ayahnya ketimbang Ibunya. Misalnya, aku dan suami selalu pulang kantor bersama-sama.
Saat tiba dirumah, anakku selalu menyambut kami dengan memanggil ayahnya dan langsung minta digendong. Sedangkan Ibunya dicuekin aja tuh. Sedih kan rasanya kalau capek setelah kerja seharian eh dicuekin sama baby yang dikangenin seharian.
Berangkat dari situ, Aku berusaha untuk introspeksi diri, dan coba melihat “flashback”, dan memahami keadaan yang sebenarnya. Akhirnya aku berkesimpulan mungkin kedekatan anakku dengan ayahnya disebabkan oleh jagoan kami bingung karena sedari lahir Aku sudah melabel diri Aku dengan sebutan “Bunda”, sementara kata bunda sangat sulit ditiru oleh bayi yang sedang mengenali lingkungannya, terutama mengenali kedua orang tuanya.
Kalau aku telaah secara awam, kata BUNDA mengandung huruf-huruf yang pengucapannya sulit untuk ditiru oleh bayi yang baru belajar bicara. Lagipula kata bunda bukan merupakan kata yang dapat diucapkan dengan singkat.
Bayi-bayi yang aku amati umumnya lebih mudah mengucapkan kata Mama, tetapi karena kata Mama tidak pernah kami sebut kepada anak kami, maka sampai sekarang sangat jarang kata Mama diucapkan oleh jagoanku.
Mengingat anakku sudah 1,5 Tahun dan penerimaannya terhadap lingkungan semakin baik, saat ini Aku sedang mencoba menstimulasi si jagoan agar mampu mengucapkan kata Bunda.
Caraku mudah saja, kata BUNDA aku sebut dengan sesering mungkin di setiap saat ada anakku. Anehnya, beberapa waktu kemudian, bukannya kata BUNDA yang disebut oleh si jagoan malah yang terucap adalah kata lain yaitu “Mama”.
Kalau Aku amati sepertinya jagoan kami mengenal kata Mama dari anak tetangga kami yang sudah bisa panggil Mama dengan baik. Kembali Aku bertanya dalam hati “Apakah penting melabel diri kita, kemudian memaksa si kecil menyebutkannya?” (SA)
Saya tidak perlu berpikir lama untuk mengatakan "BOLEH" soalnya, si pengirim email itu menawarkan untuk wawancara seputar We R Mommies, komunitas yang sudah menampung saya menjadi anggota selama 2 tahun belakangan ini. Yang sebentar lagi akan merayakan Ultah nya yang ke-3.
Karena hanya di kasih tenggat waktu 2 hari untuk menjawab pertanyaan sang pengirim email, saya akhirnya menjawab semampu saya saat itu. Kalau penasaran seperti apa sih hasil wawancara saya dengan si pengirim email. Silahkan meluncur langsung ke Blogfam Magazine.
Saya begitu bersyukur bisa menjadi anggota dari beberapa komunitas maya yang memberi dampak positif untuk saya. Sebut saja WRM dengan berbagai misi dan sepak terjangnya bisa membuka mata hati saya untuk lebih care terhadap lingkungan sekitar. Bisa membuat saya lebih memahami pentingnya membina hubungan pertemanan di dunia maya.
Bukan hanya itu, saya juga bisa dengan puas menimbah ilmu dengan sesama mommies yang tersebar di seluruh penjuru dunia. Berbagi suka dan duka dalam menjalankan peran kami sebagai Mommies, suatu tugas yang sangat mulia dan tidak bisa di pandang sebelah mata.
Hasil bincang-bincang dan sharing dalam milist We R Mommies tidak di nikmati sendiri oleh membernya. Tetapi WRM membagi semua hasil bincang-bincang dan sharing mommies untuk umum di rumah maya WRM yang di kelolah oleh Tim-Editor terbaik WRM. Homepage WRM pun mendapat apresiasi dari para pengunjung setianya. Membuat kami pengurus HP semakin semangat dalam mengelola situs tsb.
Mmm... tak terasa WRM sebentar lagi akan ULTAH yang ke-3, di usianya yang masih terbilang muda WRM sudah banyak menghasilkan karya. Mulai dari menerbitkan buku dari hasil seminar Online (Program WRM yang di laksanakan setiap tahun), penerbitan Buku Resep untuk mengenang salah satu member WRM yang telah berpulang ke pangkuan-NYA, program Mommies Asuh dan masih banyak lagi rencana yang telah masuk dalam agenda WRM tahun 2007, amien semoga semua berjalan lancar.(SA/2007)
Terbit di WRM, January 17, 2007
SPA atau Solus per acqua berasal dari kata Latin yang artinya penyembuhan. Sejak dulu perawatan tubuh SPA yang menggunakan medium air ini dipercaya bisa melahirkan harmonisasi dan keseimbangan bagi tubuh, tidak hanya itu Spa juga bisa membuat badan kita menjadi lebih bugar.
Untuk menikmati perawatan Spa, kita harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Tidak heran bila Spa jadi produk yang mahal dan identik untuk kalangan artis atau kalangan yang berduit saja. Selain itu masalah waktu juga sering menjadi alasan kita untuk tidak melakukan SPA.
Nah untuk itu kenapa tidak mencoba melakukan Spa sendiri di rumah?. Selain biayanya murah meriah, mom pun bisa menentukan waktunya sendiri, tanpa mengganggu aktifitas di rumah.
Berikut ini beberapa perawatan SPA yang bisa mom lakukan sendiri di rumah :
- Scrubbing Scrubbing atau pengelupasan sel kulit mati. Fungsinya untuk mengangkat kulit mati dengan menggunakan lotion khusus scrub atau ramuan tradisional yang mengandung butiran halus, oleskan ke wajah atau tubuh saat mom sedang mandi. Perawatan scrub mampu me-ngeluarkan racun dan efektif melancarkan sirkulasi darah. Lotion scrub ini bisa di temui di toko yang menjual alat-alat kecantikan.
- Masker Kalau mom rutin melakukan perawatan ini, kulit pasti akan lebih indah dan sehat. Jenis masker yang beredar di pasaran saat ini pun sangat beragam, ada yang berbentuk cairan bening, berwarna, bubuk atau lembaran. Agar hasilnya terlihat bagus, pastikan moms memilih jenis masker yang sesuai dengan kulit wajah moms.
- Pijat, paling baik di lakukan bila badan sedang terasa pegal atau letih, karena aliran darah dalam tubuh jadi lebih lancar. Sebaiknya saat di pijat, gunakan minyak yang mengandung aroma terapi. Kalau mom melakukan pijatan sendiri, pijat saja titik-titik pegal pada tubuh dengan menggunakan jari atau alat pijat.
- Aromaterapi di percaya dapat menstimulasi kerja otak agar lebih rileks saat tubuh di pijat atau berendam, karena aromaterapi ini wewangian yang di hasilkan dari bunga atau tumbuh-tumbuhan. Jenis aromaterapi juga sangat beragam, mulai dari essential oil, bunga kering, sampai dengan lilin. Pilihlah aroma terapi sesuai kebutuhan moms.
- Meditasi bisa di lakukan di mana saja, yang penting tubuh dan pikiran moms harus rileks. Namun akan lebih bagus kalau meditasi di lakukan di tempat terbuka, di-iringi suara musik lembut atau gemericik air yang mengalir.
Jadi SPA pun bisa di lakukan sendiri dengan biaya yang murah meriah. Hanya saja perlu di perhatikan, bila sebelum moms melakukan Perawatan SPA sebaiknya mom menyiapkan alat-alatnya terlebih dahulu. (WRM/SA-2007)