Berhubung masih dalam suasana lebaran, hari ini kami berangkat ke Hermina untuk bersilaturahmi, check up dalam arti yang sebenarnya.
Sulung kami, Ryu saat ini sedang terapi obat, yang sudah ia jalani selama 5bulan. Kebetulan obatnya habuis hari ini, dan sungguh kaget ternyata DSA nya yang rajin sekali sedang cuti panjang.
Setelah berkonsultasi kami disarankan ke IGD saja, ya sudah hari ini disinilah kami berada, Hermina DepokN bertemu dokter umum!
Dokter: pagi.. Anaknya sakit apa bu?
Saya: nggak sakit dok, obatnya habis, kebetulan dia sedang terapi...
D: oke. Copy resepnya?
Saya kaget? Mana punya saya copy resep obat terapi Ryu! Selama ini minta copy resep buat reimburs di kantor suami.
S: maaf saya nggak punya. Bukannya di rekam medis ada recordnya?
D: kebetulan DSA nya nggak pernah nulis obatnya bu.
Duhh aku mulai panik, gimana dong, kalau nggak ada masa Ryu harus putus terapinya!
S: bisa dicek ke apotek? Seharusnya disana ada record kan? Atau tolong telpon DSA nya pls.
D: kami coba ya bu, DSA nya saat ini lagi diluar negeri, semoga bisa di hubungi.
Gilee bener. Aku baru menyadari pentingnya menyimpan copy resep. Hal, yang sangat simple tapi begitu pentingnya.
Aku jadi teringat juga ketika DSA anak2ku menyuruhku menghapal semua imunisasi yg sudah anak2 dapatkan, dan yang akan ia dapat selanjutnya. Awalnya, aku cuek, akupikir kan ada bukunya, kenapa harus capek2 hapal! Tapi, saat DSA mengatakan, "gimana kalau tiba2 bukunya hilang?"
Bener banget deh, kita jangan andelin catatan aja, kita harus menyimpan data2 penting itu di otak kita ;). Oke, aku akan melakukannya mulai dari sekarang!
Raih passive income di http://www.luarbiasabiz.com
YM: aurelly_one | Cell: 0815 1301 8358
13 years ago
0 komentar:
Post a Comment