3 Agustus 2003 tepatnya jam 9.30WITA aku resmi menjadi istri dari seorang pria yang aku kenal sejak tahun 2000. Seneng, deg deg kan dan haru bercampur menjadi satu, setelah banyak cobaan yang kami hadapi sejak tahun 2000 akhirnya berbuah juga dengan pernikahan yang sakral untuk aku, suami dan semua keluarga.
Tapi perjuangan baru di mulai terhitung hari tersebut, lembaran diary kami baru di tulis, kebahagiaan, semangat dan harapan mengisi visi dan misi untuk menjalani hari2 kedepan. Saat itu kami ingin menjalani hari2 berdua saja, tapi ternyata sebulan setelah hari bahagia itu aku langsung positif hamil, Alhamdulillah akhirnya yang di atas langsung memberi keprcayaannya kepada kami untuk mengasuh si jabang bayi. Akhirnya plan kami beberapa bulan yang lalu berubah haluan, kami mulai lagi menyusun strategi, mempersiapkan rumah, plan ketika hamil , melahirkan , mengasuhnya dan angan2 suatu saat bisa menjadi teman si jabang bayi ketika dia dewasa nanti. Banyak sekali yang di persiapkan, maklum saja saya termasuk orang yang perfection’s semuanya harus terencana, sangat beda dengan suami yang easy going.
Anywey, perjalanan kami tidak semulus cerita2 dogeng loh. Banyak aral melintang di tahun – tahun pertama pernikahan kami, mungkin bawaan hormon ketika aku hamil kali ya, dan juga benar masa-masa pacaran yang manis sangat jauh berbeda dengan saat itu, banyak perubahan, kelakuan ajaib sang suami yang tidak aku lihat ketika pacaran dulu, akhirnya ketahuan juga. Yang benar - benar mengganggu sampai saat ini sih, kebiasaan suami ketika ngorok hihihi (maaf ya ayah ^_^). But overall, aku harus terima dengan iklas karena aku sudah membuat kontrak dengan Allah untuk sehidup semati dengannya, Amien.
Tak terasa hari ini 3 Augustus 2005, genap 2 tahun kami mengarungi bahtera rumah tangga ini, banyak suka dan dukanya, di tambah dengan kehadiran buah hati tercinta “Ryu Omar Amriza” semakin menguatkan tekad aku dan suami untuk selalu menghormati kontrak yang telah kami ikrarkan di depan pengulu 2 tahun yang lalu.
Suami ku bukan tipe cowok romantis, tapi semalam dia sempat mengucapkan ”Happy Anniversary” padahal aku sudah terlelap, begitu pun pagi tadi, lagi – lagi dia mengucapkan “Happy Anniversary”. Thanks a million ya Ayah sudah jadi suami yang baik dan sabar. Maaf aku ga bisa mengimbangi sikap sabar mu, dan juga maaf aku ga bisa jadi istri yang romantis seperti wanita kebanyakan.
Happy Anniversary to U and Me
You are the best I ever had, Love u more...
Shrie Amriza
August 03, 2005
Tulisan ini sengaja aku posting di Multiply & Blog untuk membagi kebahagian kami hari ini. Thanks a lot sudah baca cerita ga penting ini . Luv u all ma friends.
Kerja dan Bersenang - Senang !
-
Bekerja dari Starbucks wif My Leaders
Kerja dan Bersenang - senang!
Emank bisa?
Bisa banget kalau di bisnis ku, Oriflame.
Kami bekerja nggak pake stres, ng...
13 years ago
0 komentar:
Post a Comment