The Amriza Family

Berbagi Ilmu dan TIPS kepada siapa saja

Weekend di teKSas Bridge

Well, weekend kali ini kami sekeluarga mengunjungi kampus UI, kampus hubby saya. Kebetulan seminggu belakangan ini saya sudah menjanjikan hal itu pada putra saya, Ryuga.
Awalnya, hubby ingin sekali lari pagi , tapi karena bangun kesiangan, acara larinya nggak jadi deh! Yah, ngaku deh, saya yang bangun kesiangan, maklum weekend gitu loh... rasanya rugi banget kalau harus bangun subuh. Rgghh... soalnya setiap weekday kami selalu bangun di bawah jam 5.30--kantor di kota, rumah di desa--ya..gitu deh.
Well, walaupun kami berangkat kesiangan, tapi masih bisa mampir makan soto surabaya (Di Jl. Tole Iskandar) yang enak nya minta ampun itu, dan selalu ngantri, lumayan bisa mengisi perut dan menambah tenaga. Lalu meluncurlah kami ke UI. Sesampainya di gerbang UI, kami langsung di sambut udara yang menyejukkan, aroma khas pepohonan, dan langit yang pagi itu terlihat biru, cerah sekali. Berbeda dengan cuaca seminggu belakangan yang didominasi oleh kabut tebal dan awan mendung.
Tujuan utama kami adalah ke danau UI, soalnya saya sudah ingin sekali menunjukan danau pada Ryuga yang pagi itu sangat antusias, katanya dia ingin memancing dan naik perahu.
Kami langsung ke teKSas Bridge, landmark terbaru di kampus UI yang menghubungkan FT dan FIB, jembatannya lumayan menyenangkan dan terlihat bersih (masih bersih). Banyak anak-anak muda yang nongkrong di sana. Kami sesaat berhenti menikmati pemandangan sekitar danau buatan yang terhampar sangat luas dan panjang, sayang di danau tersebut kami tak melihat orang yang memancing ataupun naik perahu.
Setelah puas, kami lalu mengelilingi kampus UI yang terasa sangat luas dan masih rindang dengan pepohanan. Kami ingin sekali mampir kedanau Salam, tapi pagi itu ramainya minta ampun, selidik punya selidik ternyata ada acara yang di gelar di lapangan dekat danau. Ya, sudah lah...karena matahari sudah mulai tinggi, akhirnya kami memutuskan untuk pulang saja. Badan terasa nggak enak, soalnya kami semua belum mandi pagi, hehehehehe.

Depok berubah menjadi Bogor?

Sejak semalam saya hanya sibuk ngutak atik layout blog saya ini, saya pakai layout template Mas Isnaini, yang baik hati juga tidak sombong itu, hehehehe.

Well, bukan blog ini saja sih, masih ada 2 lagi blog yang aku bikin menyerupuai main blog ini. Jelas, waktu saya habis bermain-main dengan layout, menyedihkan.

Mau menulis? Rasanya malas sekali. Soalnya cuaca; mendung, gerimis hingga hujan mendemoniasi sejak subuh tadi.

Yah, untung deh jam 8 tadi masih sempat ke GYANT cimanggis untuk membeli keperluan selama seminggu, jadi besok acaranya bebas. Bebas tidur maksudnya. Maklum deh kalau cuaca mendung, gerimis hingga hujan, maunya melingker di balik selimut saja :D.

Cuaca kota Depok ini sudah mirip di Bogor saja. Setiap hari pasti hujan. Bahkan sesekali hujan sepanjang hari. Sampai-sampai cucian pada numpuk di jemuran, keringnya tanggung, kalau di paksain untuk distrika, jadinya berbau, apek.

Duh, serba salah memang. Di kasih panas, ngelu panas. Di kasih hujan, ngeluh cucian nggak kering. Dasar, manusia… *garuk-garuk kepala.*

Info pic: Langit di atas rumahku, bila cerah.

Senangnya, Minggu ini target baca buku tercapai :-)

Bahagianya saya. Minggu ini target saya membaca 2 buku terpenuhi. Saya menyelesaikan membaca buku; Love Fool (Gamed) & Every Boy's got One (GPU). Reviewnya bisa di lihat diSINI

.

Sedikit melengceng dari rencana semula, minggu ini seharusnya saya membaca: A Murder in Vienna (Qanita)--entah kenapa buku ini lama banget selesai kubaca, berat jo..--dan Laskar Pelangi . Nah kalau yang terakhir ini, susah memulainya karena dibutuhkan konsentrasi tingkat tinggi, soalnya saya ingin sekali menikmati alur cerita yang mendayu-dayu khas Andrea Hirata, dan moment "tenang" sangatlah susah saya dapatkan. Secara di rumah ada Ryuga yang selalu meminta perhatian, sementara kalau baca buku malam hari, saat menjelang tidur, mata saya tidak bisa di ajak kompromi, pasti deh ikutan meredup, lalu tak lama sayapun tertidur, sigh.

Ya well, setidaknya saya masih punya kemauan untuk membaca itu sudah cukup baik :-).

Dan sangat menyenangkan juga, akhir pekan ini saya tidak perlu membaca buku lagi, jadi nya saya bisa bermain-main dengan Ryuga dan mungkin mengajaknya berjalan-jalan, kalau cuaca mendukung pastinya :D

Kedinginan di Delta FM

Sumpah, sejak dulu saya penasaran kalau penyiar kesayangan saya bilang "wihh... studionya dingin banget" kalau sedang siaran. Masa sih, sedingin itu? Mungkin si penyiar pake baju tanpa lengan kaleee..? Well, kira-kira begitu persepsi saya.

Hingga, semalam saya merasakannya sendiri. Kedinginan itu seperti menusuk-nusuk tulang saya, hinggga gigi saya terasa gemetar, dan saking dinginnya saya nggak bisa konsentrasi, kampungan deh akyu, ciri-ciri manusia yang nggak bisa hidup di negara 4 musim *garuk-garuk kepala.*

Ngapain ke studio mbak? Malah sampai kedinginan pula? Well, aku ke studio bukan mau minta tanda tangan penyiar kesayangan, apalagi sekedar membuktikan kalau studio itu memang dingin. Alasannya, agak NORAK sih. Tapi narsis dikit, nggak apa-apa kan? *please deh to da point aja Shrieeee*

*Tarik nafas dulu *

Jadi ceritanya semalam WRM Indonesia (di wakili: Mom Wanda , Akyu dan Mom Farida) di ajak oleh Mbak Ida Arimurti ngobrol-ngobrol di acaranya, "Ida Arimurti and Friends" di radio Delta FM 99.1 , acara yang awalnya membuat saya sedikit tegang--harap maklum ini kali pertama saya masuk studio radio hehehehe *norak lagi, gpp kan*--akhirnya bisa berjalan menyenangkan, apa lagi Mbak Ida sangat baik sekali, dan juga para pendengar Delta sangat antusias dengan tema acara yang di angkat malam ini, tentang MILIST. Kami mewakili WRM, merasa sangat beruntung bisa di ajak ngobrol-ngobrol santai oleh Mbak Ida & Delta FM. Ya, jujur sih, masalah dingin tadi tetap mengganggu saya, benar-benar sial, saya salah kostum.

Balik ke acara bincang-bincangnya, malam ini, kami banyak bercerita tentang sepak terjang WRM di dunia per-milist-an. Sebagai wakil dari WRM, kami tentu banyak membagi pengalaman kami dan menceritakan sepak terjang WRM yang sudah eksis sejak tahun 2004 hingga sekarang (sudah 4th) dan telah menjadi wadah bagi para mommies dan juga calon mommies yang tersebar di seluruh dunia, untuk saling berbagi, mulai dari; permsalahan seputar anak, keluarga, perempuan dan tentu saja topik hangat yang sedang di bicarakan di masyarakat.

Waktu 1 jam sangat cepat berlalu, antusias para pendengar yang ingin joint WRM pula lumayan banyak, Mbak Wanda sibuk menulis alamat email mereka, dan rupanya banyak pendengar bapak2 yang ingin joint WRM, oh.. please deh, nggak nyadar apa WRM itu apa? WRM itu kepanjangan dari "We R Mommies" nah, kalau bapak2 joint namanya bukan Mommies lagi kali. Oh iya, kalau Mbak Wanda asyik nulis dan Mom Farida serius dengerin Mbak Ida siaran, sementara aku? Aku sedang berjuang melawan rasa dingin yang sudah terasa hingga tulang sum-sum, sial, benar-benar salah kostum.

"Bye...." Ujar mbak Ida. Yes, saya tertolong, saya tak perlu mati beku di dalam studio ini, pikirku senang.

Malam ini memang sangat menyenangkan. Saya bisa on air di radio untuk pertama kalinya, bisa kopdaran lagi dengan Mom Wanda dan Mom Farida, bisa dengar suara Mom Wiwit (selama ini hanya ber email, ber MP dan ber SMS ria saja, bisa menyalurkan bakat narsis di studio Delta FM (yang di pakai Om Farhan siaran pagi, senangnya), Bisa ketemu Mom Ida Arimurti yang ayu, bisa apa lagi ya??? Mmmhm ini yang penting, bisa promosi tentang Milist WRM dan sepak terjanganya dan woro woro tentang acara HUT WRM yang Ke-4.

Malam ini memang menyenangkan... rasa dingin ini tak bisa mengalahkan rasa senangku. Ah, norak dan narsis seperti ini nggak apa-apa kan? Masih normal kan?

Jakarta, February 20, 2008

Info Pic: Hasil kenarsisan para mommies di studio Delta. Kika: Mom Ida, Akyu, Mom Wanda & Mom Farida.

Ah, aku jadi MAMA

Kasihan anakku, badannya di penuhi bentol-bentol merah. Terasa gatal semalaman. Salut padanya, karena ia sama sekali tidak mengeluh bila badannya gatal, ia hanya menggaruk tempat gatalnya, seorang diri, dan meminta di olesi minyak tawon.

Semalam ia mengadu, kalau sore tadi ia habis kecebur got, katanya, ia di dorong oleh "Maja" tetangga sebelah yang usianya lebih muda 1 tahun darinya. Salut padanya, karena ia tidak menangis apa lagi membalas dengan mendorong Maja. Ia hanya berkomentar, "Maja kan masih kecil." Ketika Ayahnya bertanya, "Di balas nggak?"

Pagi tadi, ia ngambek soalnya ia sadar kalau semalam ia di pindahkan ke tempat tidurnya, padahal sebelumnya ia sudah bilang ingin tidur dengan bunda. Maaf ya nak, soalnya kalau kamu tidur dengan kami, Ayahmu jadi nggak kreatip (hehehehehe nyengir mode on), makanya semalam kau di pindahkan.

Hari ini kucatat disini, panggilanku berubah menjadi MAMA, seperti maunya anakku yang hanya mau memanggilku begitu. Iya, gpp nak, yang penting kamu bahagia.

Baju Favorite.

Sejak Ryuga mengenal superhero yang ia lihat melalui TV, kerap kali ia meminta kami, untuk membelikannya mainan boneka/pajangan/robot dengan karakter si superhero yang ia telah hapal, bahkan sebagian menjadi favoritenya. Tidak terbatas di mainan saja, akhir-akhir ini keinginannya itu merembet kebaju. Bila kami ke toko baju, ia, dengan sangat antusias akan memilih sendiri, baju yang bergambar superhero, favoritenya.

Suatu hari, aku membelikannya satu baju superhero—Bumble bee, salah satu tokoh hero di animasi Transformer—Ryuga senang sekali ketika ia mendapatkan baju itu. Saking senangnya, dalam waktu 1 minggu ia hanya mau memakai baju tersebut. Bila kotor, ia langsung meminta di cuci, keesokan harinya setelah bangun tidur ia langsung minta di pakaikan lagi. Nggak perduli baju tersebut masih basah, karena ia akan meminta di strika hingga kering.

Kami-pun, geleng-geleng kepala melihat betapa ia menjadikan baju itu favoritenya. Ayahnya memintaku untuk membelikannya baju superhero lainnya, agar ada gantinya. Soalnya agak risih juga melihat ia memakai baju itu-itu saja, kesannya Ryuga hanya punya baju 1 pasang, sigh. 1 minggu kemudian, kami pun berangkat ke ITC dan menyuruhnya memilih baju superhero lainnya. Kali ini ia memilih Batman, Superman dan Avatar Ang. Oke, beli 3 sekalian agar bisa gonta ganti, dan kebetulan juga, kalau beli 3 pasang dapat harga special :P.

Betapa senangnya Ryuga mendapatkan 3 pasang baju sekaligus, itu artinya ia telah punya 4 pasang. Well, sebenarnanya ada lagi sih koleksi lainnya, Ninja turtle dan Spiderman, hanya saja ukurannya sudah kecil jadi ia malas-malasan memakainya, kecuali terpaksa saja.

Setibanya kami dirumah, aku langsung menyuruh assistant mencuci baju barunya itu. Rupanya, ide ku itu membuat Ryuga marah-marah dan protes berat. Ia berkata, “Bunda kenapa di cuci? Kakak kan mau pake!” Ujarnya, nyaris menangis. Aku sedih juga melihat reaksinya, sambil ku coba jelaskan kalau bajunya nggak dicuci dan ia langsung menggunakannya, nanti kulitnya bisa gatal-gatal. Usahaku merayunya nggak berbuah hasil, ia masih marah dan berkata, “Di strika aja deh, biar kakak bisa pakai.” Aku tentu tertawa di dalam hati. Gile apa, basa-basah minta di strika, pikirku. Sambil meninggalkannya yang masih ngoceh-ngoceh, tapi mau juga di pakaian baju Ninjaturtle.

Kejadian itu sudah lama berlalu, dan nyaris setiap hari ia memakai baju-baju superheronya secara bergantian. Aku sampai punya kebiasaan baru menanyakan padanya “Pakai baju apa nak?” bila sedang menelponnya. Dan dia, dengan antusias akan menjawab dan bercerita tentang si superhero, aku tentu senang bukan kepalang ia mau bercerita panjang lebar di telpon, biasanya mogok bicara.

Dan, weekend kemarin, ada kejadian seru yang terjadi di rumah. Akibat intensitas hujan yang setiap hari turun di Depok, menyebabkan pakaian di rumah menumpuk, ber-imbas dengan baju superhero Ryuga, ia tau sekali kondisi baju-bajunya yang masih basah, karena nya saat makan siang kemarin, celana yang ia pakai terkena tumpahan kuah, ia buruh-buruh menggantinya, sendiri.
Aku hanya melihatnya membuka celana, dan ia langsung berlari ketempat cucian. Aku teriak, “Kak celananya disimpan saja ditempat cucian kotor, nanti mbak yang cuci.” Ia nggak menyahut. Akupun melanjutkan makan siang di meja, sambil menunggunya balik lagi. Namun, hingga 5 menit menunggu ia nggak balik-balik, aku susul saja ia ke tempat cucian. Betapa ibahnya aku melihat Ryuga sedang mencuci celananya sendiri, ia membilasnya dengan air keran yang ia jalankan.

Aku segera menghampirinya…
B: “Kakak, pintar banget ya.”
R: Ia hanya melihatku, sambil meneruskan bilasannya.
B: “Sini bunda saja yang cuci, biar bersih.”
R: “Jangan. Kakak saja.” Ia lalu memeras celana itu.
B: “Sudah di kasih sabun belum?”
R: “Sudah.” sambil menunjuk sabun mandi yang tergeletak di lantai.
B: “Oh, ok. Kalau gitu yuk dijemur.”
Aku mengajak nya ke jemuran. Dengan suksesnya ia menjemur celananya itu.

Aku terharu. Betapa ia sangat mencintai baju favoritenya, hingga ia mau mencuci sendiri. "Nak, kau membuat bundamu ingin menangis, karena haru."

Info pic: Ryuga pakai baju Bumble bee.

Minat bacaku mulai balik...

Tahun ini daya baca saya agak-agak slow. Panasnya lambat sekali, saya baru membaca dan menyelesaikan 1 buku saja, dan itu terjadi minggu lalu. Huh! payah yah, secara target tahun ini harus lebih banyak dari tahun kemarin (2007: I read 25 Books--masih payah juga).

Well, setelah menyelesaikan buku Eleven Minutes-nya Paulo Coelho, semangat bacaku kembali lagi. Kemarin sudah mulai nyicil baca buku Laskar pelangi by Andrea Hirata (dirumah) dan A Murder in Viena by Frank Tallis (dikantor). Dan, target minggu ini harus selesai baca 2 buku .

Oh iya, karena lagi kalap baca buku, aku sudah order lagi buku yang akan ku baca selanjutnya, sbb: 1. An Affair to Forget 2. Lovefool 3. P.S. I Love You 4. Ayat-Ayat Cinta 5. Semua Pria Pasti Punya - Every Boy's Got One 6. Septimus Heap (Magyk)

Info pic: Meja kerja-ku di rumah.

Apesnya.

"Apesnya." Mungkin kata yang tepat untuk menggambarkan kesialanku ini. Atau, pepatah "Sudah jatuh, tertimpah tangga pula." Sangat mewakili diriku sekarang. Huh! Rasanya ingin teriak untuk melampiaskan rasa ini.

Hampir setahun yang lalu, aku berniat meng-upload foto-foto yang ada di HP. Foto ini sangat ber-arti soalnya ini adalah dokumentasi perjalanan kami sekeluarga liburan ke pulau Dewata, Bali. Ada foto Ryu main di pantai Nusa Dua, di Kuta dan di Blue point, Uluwatu. Juga ada foto-foto aku dan hubby di Nusadua. Kenangan indah yang sayang bila tidak di abadikan.

Ketika aku berniat meng-uploag ke notebook memakai bluetooth, entah mengapa fasilitas itu tidak bisa meng-upload foto sekaligus. Hanya bisa upload 1 foto saja, padahal aku sudah menandai semua foto dengan tanda, "mark all."

Ok, mungkin memang hanya bisa satu-satu saja, pikirku. Maka, aku delete saja foto yang sudah berhasil ku-upload. Well, dalam sekian detik semua foto yang ada di HP, hilang, raib.

SIGH. Kok bisa sih??? Aku melupakan kalau saat itu tanda "MARK ALL" nya masih aktif dan itu tandanya aku baru saja men-DELETE semua foto yang ada. Bodohnya aku. Kejadian itu, tentu saja sangat membuatku kesal dan bersumpah tidak akan melakukan hal bodoh itu lagi.

Tapi, rupanya aku baru saja melanggar sumpahku. Karena aku baru saja melakukan hal bodoh itu lagi. SYIAL. Foto-foto Ryuga sedang bermain di arena permainan "Jungle Jump" hilang sudah. Tak ada yang tersisah, padahal semua foto itu punya cerita sendiri. Ketika mengambil foto-foto itu, di otakku sudah terbayang ingin segera menampilkan foto Ryuga-- jalan di seutas tali, dengan ketinggian 2 meter-- di blognya. Sedihnya tak terkira. Dan, foto yang tersisah hanya fotoku bareng adikku di salah satu sudut mall.

Info pic: Aku dan Misra di Margocity, Depok.

Simpati dengan MAIA E...

Sedang baca detikhot , lalu nyasar ke blognya Bunda Maia, seringnya baca cerita beliau di MP. Rasanya sedih juga ngebaca ceritanya, apa lagi alinea terakhir ini. Ah, aku simpati pada Bunda yang satu ini, soalnya aku Bunda juga sih QUOTED. "SELAMAT VALENTINE SEMUANYA, di hari kasih sayang ini aku menangis sedalam-dalamnya…. Inilah akhir dari perkawinanku… Aku yang hanya seorang istri yang meminta suamiku untuk melepaskan artis2 perempuan di manajemennya (karena menurut aku itu sumber penyakitnya sejak dulu…) Suamiku lebih memilih seseorang yang pernah menusukku dari belakang…. Inilah hadiah valentine yang paling menyedihkan dalam hidupku…." UNQUOTED. Untuk tau cerita lengkapnya silahkan meluncur kesini. Be strong ya Bunda... semoga di kasih jalan keluar yang baik oleh Allah SAW, Amien.

Thanks to, Eleven Minutes-nya Paulo Coelho.

Rasanya senang sekali, ketika "krisis membaca" saya kembali normal. Seperti curhat saya di MP beberapa waktu yang lalu, sudah dua bulan belakangan ini, rasa malas membaca, menguasai pikiran saya. Hingga memasuki bulan kedua di tahun yang baru ini, tak satu judul buku yang sanggup saya baca, sigh.

Well, bukan karena kesibukan, bukan pula karena kwalitas buku yang saya punyai saat ini. Tapi, rupanya karena tema/genre nya lah yang membuat saya ini malas untuk membaca.

Memang sih, bila melihat koleksi buku yang saya punyai, bukunya terbilang berat. Ada Laskar Pelanginya, Andrea Hirata, ada A Murder in Vieanna milik Frank Tallis ada pula buku Eleven minutes milik Paulo Caelho.

Di buku terakhir inilah, saya menemukan minat baca saya lagi. Eleven Minutes milik Paulo Caelho, membuat saya tak bisa berhenti membaca. Plotnya mengalir dengan lancar. Cerita dinovel ini sangat berbeda dengan novel-novel beliau yang pernah saya baca. Sangat menarik.

So, terima kasih banyak Om Paulo Coelho, berkatmu, minat baca saya kembali normal. Sigh. Semoga saja dalam minggu ini saya bisa menyelesaikan novel karya Frank Tallis, A Murder in Vieanna, lalu menyusul Laskar Pelangi karya Andrea Hirata, dan di antrian selanjutnya adalah Septimus Heap karya Angie Sage (katanya sih buku ini bakal menjadi saingan Harry Potter, benarkah?)

Yiipiee, akhirnya angka nol itu pecah juga.

** Buku yang saya baca 2008. 1. Eleven Minutes by Paulo Coelho.

Asyiknya Berbelanja di Online Store.

Di negara maju trend belanja online sudah ada sejak beberapa tahun silam, namun di Indonesia trend ini baru mulai terasa gaung nya pada tahun 2006. Memasuki tahun 2007 trend belanja online semakin booming dengan menjamurnya ‘Online Store’ yang muncul. Mulai dari OS yang menggunakan kontent web komersial sampai dengan OS yang menggunakan konten web gratisan seperti BLOG/Multiply. Sebenarnya OS di Indonesia sudah ada sejak 6-7 tahun lalu, di pelopori oleh OS yang menjual barang-barang Electronik dan Ponsel. Namun se-iring berjalannya waktu, jenis barang yang di tawarkan OS mulai beragam. Yang tadinya hanya barang Elektronik dan Ponsel, mulai merambat kebarang, seperti; Buku, Pakaian, Perhiasan, Mainanan Anak, Handicraft, Tas, Sepatu, sampai dengan Tanaman hias. Di jaman sekarang kita memang di manjakan oleh teknologi, tak perlu lagi bersusah-susah ke pasar swalayan, tak perlu lagi mengeluarkan uang transport hanya untuk pergi membeli mainan anak. Karena hanya dengan meng-KLIK website OS yang diinginkan, dalam sekajap akan muncul berbagai macam jenis barang, lengkap dengan harga dan keterangan singkat barang yang di tawarkan oleh pemilik OS. Bahkan banyak OS yang menawarkan discount khusus, yang tidak kalah besarnya dengan discount yang di tawarkan oleh pusat perbelanjaan. Semakin menggiurkan bukan. Dalam hal pembayaran, kita pun di mudahkan dengan pilihan pembayaran yang beragam. Seperti pembayaran melalui Paypal, kredit card, transfer ke BANK, sampai dengan COD (Pembayaran cash saat barang di antar) kesannya memang sangat mudah. Tapi di balik kemudahan itu ada hal penting yang perlu diperhatikan, yaitu keamanan customer/pembeli. Karena tidak jarang OS yang ada, di kelola oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Adanya praktek penipuan yang ber ujung kerugian yang dialami oleh pembeli karena belum ada payung hukum yang menaungi sistem belanja online di Indonesia. Menyikapi hal ini, sebaiknya para calon pembeli OS mengetahui beberapa tips/trik belanja online yang mungkin akan mengurangi kerugian atau ketidak nyamanan yang akan dialami. Seperti: - Sebaiknya anda lebih jelih memilih website “Online Store.” - Bila meragukan OS yang anda taksir, sebaiknya anda memilih pembayaran dengan cara COD (Cash On Delivery.) - Teliti sebelum membeli. Pembeli berhak bertanya dengan details keterangan barang yang di inginkan. Seperti; ukuraan, bahan dasar, asli atau palsu, dlsb-nya. - Hati-hati membeli barang MERK terkenal di sebuah OS. Karena, ada beberapa OS yang berkedok ASLI tapi ternyata barang yang di jual itu adalah barang PALSU. - Hati-hati dengan OS yang terlalu ngotot menawarkan barang. Karena, OS yang ngotot/mengejar pembeli, di beberapa kalangan (pembeli) dicurigai di kelolah oleh orang yang tidak bertanggung jawab. - Agar anda merasa nyaman, mintalah alamat lengkap & telpon yang terdaftar di TELKOM. Agar memudahkan anda melacak apa bila terjadi kecurangan. - Jangan lupa menanyakan GARANSI kepada OS. - Hati-hati jangan sampai ketagihan. Selamat berbelanja Online. Jakarta, January 2008 Shrie Amriza Pengelola OS & Penggemar Belanja Online. Info: Artikel ini terbit di Homepage WRM

Goz, Sex Education!!

Do you ever experienced your 4 years boy doing a masturbating-like act!? Well, I have and it happened few days ago. I saw him touching his genital and he looks enjoyed. Goz, I was felt like something hard hit my head. I shocked and can barely breathe. Then I tell my boy in a loud voice “Please don’t do that”, but he only smile at me and continue touching his genital. I was feel so desperate that time. I know, I probably overreacted. But as a new mother, this really feels like a nightmare. A few minute after telling him to stop, I finally could control my emotion. Then I hugged my son and try to talk nicely. “Please don’t do that again, that is a bad thing to do. If you touch your genital like that, bacteria will eat the organ and your organ will be itchy.” To my surprise, he understands what I'm saying (or seemingly understands) as he suddenly stop touching it and asking me, “Is Bacteria an Ant?” “Yes.” Replied me while smile at him. “So, Ant will eat my organ, Mom?” And I said. “Sure. So please don’t do that again, OK.” Now, I can breathe normally. But still, I worry because this is the first time I gave lesson of, what we used to call, “sex education” to my kid. And I think there are going to be some more of the lessons I would need to give. So, he could understands anything about sex in the correct manner. Hopefully everything will end good and I can pass this test and become a good mother to him . Anyway, since I realize the bad exposure may come from frankly everywhere, especially TV, I told everyone at home to watch what my kid watch. No grown up movies, sinetron, gossip show and mature advertising when my kid watching or even only in front of TV unless me or my husband watching or close next to him.(SA/2008)

Selamat!

Selamat buat Gubernur terpilih Sulawesi Tenggara (Sultra), Nur Alam, SE yang akhirnya di putuskan oleh MA sebagai pemenang pilkada, Sultra. Rasanya senang sekali ketika menerima telpon dari kakak yang mendampingi beliau di MA, yang mengabarkan hal itu. 

Jadilah pemimpin yang arif, tidak memperkaya diri dan golongan, dan hindari pula citra kesukuan dan kekerabatan yang di tuduhkan orang-orang yang kau kalahkan saat pilkada. Berantas lah korupsi yang menggerogoti sultra ku tercinta. Dan aplikasikan semua janji-janjimu saat kampanye yang lalu.

Untuk Bang Alimasi dan kroninya, legowo lah menerima kekalahanmu. Jangan pancing amarah rakyat KDI dong bang, apa lagi sampai membuat keributan seperti tetangga sebelah (sulses), bukankah dirimu sudah di beri kesempatan memimpin Sultra .

Maaf bila ada orang Sultra yang nyasar di sini dan tidak berkenan dengan jurnal. Aku hanya warga biasa yang tidak punya motif apa-apa, pure hanya ingin mengucapkan selamat pada Pak Nur alam .

Sukses buat Sultraku dan maju terus, kejar ketertinggalanmu dari propinsi lain-nya.

InsyaAllah akhir December aku kan mudik, dan tentu saja agenda utama akan berwisata kuliner  . 

Nggak Teman nih!!!

Kerap kali kalimat, "Bunda nggak teman nih!" atau "Ayah nggak temen nih!" terlontar dari bibir mungkil putraku, Ryuga. Tentu saja aku dan suami bertanya-tanya dalam sukma (halah). Dari mana sih ia mendengar kalimat itu? Kok bisa, ia berkata seperti itu? Dan, yang membuat kami makin penasaran, adalah penempatan kalimat Ryuga itu sangat tepat. Makin bingung deh, mimik dan bahasa tubuhnya pun ikut mendukung . Kalimat sakti itu akan keluar bila kami tidak memenuhi/mengabulkan permintaannya atau ia jadikan alasan bila sedang tak ingin di ganggu. Awal mendengarnya berkata seperti itu, kami sering kali senyam senyum, habis menggemaskan sih. Tapi, makin lama kok agak-agak ganggu juga ya. Soalnya kalimat itu di jadikan senjata oleh nya. Seperti siang tadi, ketika Ayahnya menelpon kerumah kalimat sakti itu keluar lagi: A: "Ryu sedang apa?" R: "Ayah, nggak teman nih!" A: "Loh, kok nggak teman??" R: "Habis, Ayah sih marahin Bunda ku!" Ayahnya bingung, kok tau? Memang nya Bunda telpon Ryu ya? (Ups. tadi memang sempat kesal dengan Ayah Ryu ) Misua, langsung calling aku dan cerita. Aku pun bingung kok bisa ngomong gitu. Wong aku sama sekali nggak curhat-curhat kok padanya. Selidik punya selidik ternyata saat itu ia lagi sibuk main, dan nggak mau di ganggu . Duh, alasannya itu loh, bikin orang heboh aja. Jadi, mulai hari ini aku mau coba cuekin dia, kalau kalimat sakti itu keluar lagi. Akan ku coba untuk tidak bereaksi, tersenyum atau pun mencounter kalimatnya . Oh iya, adakah, teman-teman yang punya pengalaman mirip denganku? Share dong, kali aja trik teman-teman bisa aku aplikasikan

Bisa Diam Tidak!?

Bagi, mommies yang saat ini anaknya belum bisa bicara, atau terlambat bicara atau malas bicara. Sabar sabarlah. Tak perlu grasak grusuk. Apa lagi latah bawah anak ke 'terapi wicara.'

Sabar, sabar dan sabar saja. Ups, tentunya si anak tetap di stimulasi, dengan mengajaknya berbicara yang baik dan benar.

Mengapa saya suruh mom's bersabar? Karena, ketika si anak sudah merasa siap atau ingin bicara, maka moms akan di hadapkan dengan situasi yang terkadang membuat kita menjadi terpojok, hingga akhirnya jadi pingin kabur dari depannya. Atau, paling apesnya, mulut ini ingin sekali teriak, "BISA DIAM TIDAK!!!"

Sigh, itu lah yang kerap kali aku alami akhir-akhir ini. Bila Ryuga ku sedang ngoceh. Duh! Bagai tak ada capeknya ia menanyakan ini itu. Ada saja topik yang dia angkat, dan ada saja cela yang membuatnya bertanya. Seperti semalam, ketika saya sedang memakai kan nya piyama tidur. Kami terlibat percakapan seperti ini.

R: "Bunda ini apa?" sambil menunjuk gambar Batman dan Flash di 'celdam' nya. B: "Batman." Jawabku singkat. Mulai lagi deh percakapan tak ber ujung, pikirku. R: "Oh Batman. Dia sedang apa?" B: "Mau terbang." Singkat saja. R: "Memang bisa terbang?" B: Mampus deh. Terjebak deh gue, ratapku. "Bisa." R: "Terbangnya gimana bunda?" B: "Begini." Sambil ku praktekkan. R: Diapun ikut gayaku. "Nah, kalau ini siapa?" Nunjuk Flash yang ada di samping Batman. B: "Flash" R: "Sedang apa?" B: "Lari." R: "Cara larinya gimana." B: Aku langsung praktek, lagi. R: "Kok Flash nggak bisa terbang?" B: "Iya nggak bisa aja." Udah mulai capek. Soale aku baru balik kantor dan belum makan. Tolonggg... R: "Kalau batman?" Gubraxx balik lagi!? B: "Batman, bisa." Pls, jangan di ulang dong, ratapku dalam hati. R: "Kalau kakak bisa terbang nggak?" B: "Cobain, bisa nggak!?" R: "Nggak bisa. Bisa lompat aja." B: "Berarti nggak bisa ya?" R: "Iya." Asyikkkk dia pasti berhenti nih. Aku sudah siap-siap, mau kelonin dia. Eh-alaah rupanya nyambung lagi, saat kami sudah tiduran. "Kalau bunda bisa terbang nggak?" B: "Nggak." R: "Kok nggak bisa." B: "Bunda nggak punya sayap, sih." R: "Kakak punya sayap nggak bisa terbang." Sigh, terjebak lagi. B: "Itu kan sayap baju kakak. Bukan sayap beneran." R: "Oh gitu ya..." Selamat...selamat, pikirku. "Kalau Ayah?" B: "Nggak bisa juga." R: "Kalau TV??" B: Aiiiihhh Capek deh.

So, Mommies. Jangan kwatir lagi ya. Saat - saat seperti ini pasti akan dialami si kecil. Dan, ketika saat itu tiba bersiap-siaplah menyesali segala kekwatiran yang mom's alami ketika ia belum bisa berbicara dengan lancar.

Happy Parenting.

The Amriza

Popular Posts

My Biz Online!

Ngobrol Yuk...

Gtalk: aurelly.one

My Email:
bunda.ryu@gmail.com