The Amriza Family

Berbagi Ilmu dan TIPS kepada siapa saja

Just Wonder, Punya Perpustakaan Mini...

"Aku ingin sekali punya perpustakaan kecil." Entahlah, sejak kapan keinginan ini muncul di benakku. Aku sudah lupa. Yang jelas, beberapa tahun belakangn ini aku gemar membeli buku, mulai dari buku fiksi, non fiksi, sejarah, kamus, prakarya, resep, dll.

Tanpa kusadari koleksi bukuku sudah banyak juga, hingga tak muat lagi di lemari buku lama. Karena tidak muat, akhirnya aku pun membeli lemari buku yang lebih besar dan kokoh dari sebelumnya, aku juga sengaja memilih lemari buku yang ada kacanya. Agar koleksi buku ku aman dari debu, soalnya daerah tempat tinggalku banyak debu.

Rasanya puas sekali saat menata semua buku di lemari baru itu. Setiap kali melintasi lemari tersebut, aku pasti berhenti sejenak untuk memandang koleksiku, sembari dalam hati berucap... 'gileee banyak juga ya!! sudah berapa rupiah nih yang gue habiskan hanya untuk membeli buku-buku ini???' aku menggantung pertanyaan yang tak pernah bisa kujwab. Setelah itu akupun berlalu dengan perasaan senang dan puas.

Tapi sayang, kesenangan itu hanya sesaat, sebab, sebuah tragedi kecil membuat lemari buku yang kusayangi itu harus kehilangan salah satu kacanya. Aduh... , rasanya ingin sekali marah, namun di tahan aja deh, maklum yang memecahkan itu adalah Ryuga, there's nothing I can do. Aku nggak bisa marah, aku malah bersyukur, saat itu Ryuga nggak cedera, syukur Alhamdulillah.

Well, sekarang lemari itu tetep menjadi penampung buku-buku koleksiku, walaupun tanpa 1 kaca, tetap kusayang.

Hanya saja, aku mulai kwatir. Karena buku-buku yang ku beli setiap bulan selalu bertambah, dan lemari itu tak lagi dapat menampung semua buku ku. Saat ini solusinya, sebagian buku aku simpan di kantor. Jadi lumayan tertolong lah...

Keinginan membuat sebuah perpustakaan mini di rumah, semakin menggebu. Entah kapan keinginan itu dapat terealisasi. Aku hanya bisa berdoa, semoga di beri rejeki lebih oleh Allah, dan semoga impianku itu cepat terwujud , Amien. (SA/2007)

Deal With My Heart...

Pagi itu, matahari masih belum tampak, di ujung cakrawala hanya terlihat samar - samar cahayanya, aku bergegas keluar rumah, menyeret kedua kaki yang terasa berat. Aku tak biasa bangun sepagi itu bila akhir pekan, apa lagi harus meninggalkan rumah dan anak yang masih terlelap.

Tapi, aku harus pergi, sejenak saja, pergi tuk merenung, pergi tuk mencari jawaban-jawaban dari pertanyaan yang kerap kali berkelebat di benak ini. Aku melangkah mengikuti kata hatiku. Aku sama sekali tidak punya planning mau kemana. Dua menit kemudian aku baru menyadari kalau aku sudah di atas ojek. Tak berapa lama, abang tukang ojek bertanya, "Mau kemana neng?" pertanyaannya itu menyentakku dan spontan aku memberitahunya tujuanku yang sama sekali tak kukira.

Pikiranku masih sibuk menjawab semua pertanya-pertanyaan yang tak kunjung habis. Menimbang sebab akibat semua jalan yang akan kupilih. Aku duduk termenung tanpa memperhatikan orang-orang yang lalu lalang di depanku, tatapanku kosong, aku sama sekali tak menghiraukan kereta-kereta yang berhenti di depanku. Ya, langkah kakiku yang tadi berat, membawaku ke stasiun kereta UI, tempat special yang menjadi bagian masa lalu.

Banyak yang kupahami dan aku sudah mulai bisa berempati dengan hatiku. Langkahku mulai terasa ringan dan aku pun kembali melangkah dan terus melangkah, hingga suara riuk anak-anak menyadarkanku dari lamunan. Aku menarik nafas dalam dan aku segera turun dari kereta yang sudah terlalu jauh membawaku, aku turun di stasiun kereta lainnya dan naik kereta lainnya, mungkin selusin kereta yang kunaiki dan mungkin ratusan kilo yang telah kulalui saat itu .

Aku sudah menemukan titik cerah itu, aku sudah bisa menjawab semua jawaban-jawaban yang menghantui pikiran ini. Namun, langkah kaki tak jua berhenti dan tak lama kemudian aku sudah berada di sebuah salon. Rupanya, di saat hati gunda gulana, naluri perempuanku tetap memilih salon. Hampir seharian aku menghabiskan waktu di tempat ini, mendapatkan treatment yang sudah lama tak ku rasakan, aku bisa relaks dan menikmati semua treatment.

Hatiku semakin tenang dan langkah kakiku semakin ringan namun petualanganku belum berakhir. Tapi kali ini bukan langkah kaki yang menuntunku, tetapi pikiranku lah yang membawaku ke tempat-tempat favorite ku--sebuah toko buku dan pusat perbelanjaan--aku lumayan lama menghabiskan waktu di toko buku, hanya sekedar membaca, dan melihat-lihat buku baru. Lalu, kututup petualangan kecilku dengan memuaskan diri, berbelanja. Khas perempuan sekali ya...

Hari ini aku merasa senang. Aku senang bisa deal with my heart. Aku senang bisa menjawab semua pertanyaan yang menyesaki benakku. Ku akhiri hari ini dengan langkah kaki yang sangat ringan, dan perasaan yang tenang, saat aku memasuki rumah. Terima kasih Allah, hanya karena kebaikan-Mu lah aku bisa melalui semuanya.(SA/2007)

Prison Break (TV Serial)

Prison Break, adalah serial TV yang mulai tayang di US sejak Agustus 2005. Serial TV ini menceritakan tentang Lincoln Burrows yang di penjara di 'Fox River State Penitentiary', ia di tuduh membunuh adik wakil presiden USA. Dan saat ini ia terancam hukuman mati, dan segera akan di eksekusi.

Michael scofeild, adik Lincoln masuk ke penjara tersebut, ia telah berencana dengan matang untuk membebaskan kakaknya dari penjara tersebut, Michael sangat yakin kalau Lincoln tidak bersalah.

Michael menyusun rencana yang sangat matang, ia mentato penuh badannya dengan blue print penjara tersebut, melakukan riset tentang penjahat-penjahat yang di tahan di sana. Sayangnya rencana matangnya tidak berjalan mulus, ia tidak menyangkah harus merasakan kerasnya kehidupan di dalam penjara, rasisme sangat kental terlihat, perlakuan napi senior terhadap junior di gambarkan secara gamblang, dan ada nya praktek suap menyuap juga di sisipin oleh sang sutradara, ada juga kisah asmara antara Michael dan dokter Sarah yang cantik.

Well, Sutradara Paul Scheuring memang sangat piawai membuat cerita yang sebenarnya biasa saja menjadi menarik. Jujur saja, di awal episode aku tidak terlalu penasaran, ceritanya lamban. Namun semakin jauh menonton, rasa penasaran jadi timbul dan aku pun ingin menonton serial ini sampai akhir episode. Plot nya tidak membuatku bosan, pokoknya seru deh.

Jangan berpikir karena serial ini ber cerita tentang tahanan dan penjara, maka semua setting akan di lakukan di dalam penjara, well... itu salah. Karena kehidupan di luar penjara pun di ceritakan dengan menarik, belum lagi di setiap episode sutradara menyisipkan cerita flash back, membuat yang penonton tidak akan booring.

Salah satu contoh; Cerita tentang perjuangan Veronica, pengacara yang menyelidiki kasus Lincoln, kasus yang ternyata membawanya menghadapi banyak bahaya, nyawanya dan nyawa orang-orang terdekatnya terancam karena menyelidiki kasus ini.

Well, seperti yang aku bilang di atas, Plot cerita ini bagus. Ceritanya lain dari yang lain. Jadi untuk kalian yang suka menonton serial seperti LOST, tidak ada salahnya menonton serial ini, kali aja suka.

Supernatural (Season: 1)

Ternyata aku belum posting serial Supernatural di blog ini ya :). Anywey jurnal ini sudah lama mejeng di blog aku yang lain sih. Aku pindahin disini deh, biar memudahkan ku kalau mau baca-baca tentang serial TV favorite ku. *******

“Lu harus nonton Supernatural!” kata temenku beberapa waktu yang lalu.

“Hah! Film apa tuh? Indonesia?” komentar ku saat itu

“Bukan, itu serial yang lagi favorite di amrik sana” maka penasaranlah diriku dan sudah pasti aku langsung curhat ke hubby mengenai supernatural ini, dan memang tanggapan hubby saat itu sama persis denganku.

2 minggu yang lalu hubby akhirnya membeli DVD serial Supernatural ini, seperti informasi temenku pemeran utamanya adalah si ganteng “Jenson Ackles” yang juga bermain di Dark Angels. Tanpa menunggu lama-lama kami langsung menontonnya. Waoooh! Cool! Itu komentarku pertama. Ya Sam dan Dean Winchester langsung memikatku di awal-awal cerita, mereka begitu charming, cool dan macho.

Supernatural ini menceritakan tentang perjuangan keluarga Winchester dalam mengejar spirit/roh dari dunia kegelapan “Supernatural” yang telah membunuh ibu mereka disaat Sam masih bayi. Berawal dari si
tulah kehidupan mereka berubah total, Ayah mereka terobsesi dengan Urban Legend dan mendidik kedua anaknya untuk menjadi pejuang dan mengejar "Supernatural".

22 tahun kemudian ketika Sam dan Dean telah beranjak dewasa, tiba-tiba ayah mereka hilang entah kemana. Merekapun berusaha mencari ayahnya tapi mereka hanya menemukan Agenda sang ayah tanpa pernah tau ayah mereka ada dimana.

Agenda itu membawa mereka ke petualangan dari satu kota ke kota yang lainnya untuk mengejar roh jahat dan menyelamatkan warga kota dari gangguan para roh tersebut. Dengan bantuan agenda itu juga akhirnya mereka bisa bertemu dengan Ayahnya dan bersatu melawan roh paling jahat yang selama ini mereka cari, yaitu roh yang telah membunuh sang ibu. Aku tidak akan cerita bagaimana endingnya, soalnya takut gak seru lagi, coba tonton sendiri aja ya :P.

Pantas saja serial ini langsung menarik perhatian orang-orang di amrik sana, soalnya acting sam dan dean begitu Cool dan natural. Begitu juga dengan ceritanya, di kemas sederhana sangat dekat dengan kehidupan anak jaman sekarang dan sangat realistis, namanya juga Urban Legend :).

Unsur triller? Sudah pasti dong, namanya juga ngejar Spirit/Roh jahat. Tak kalah seru juga, ceritanya di sisipin unsur komedi, romance dan drama pokoknya semua komplit menjadi satu. Kalau menurutku serial ini wajib tonton untuk kalian yang suka cerita Urban legend, Mystery & Thriller. Dan aku, semakin penasaran ingin segera menonton season 2 nya!. (SA)

Finale for Heroes Season One

Yup... akhirnya season finale sudah aku selesaikan. Mmm... seru banget deh endingnya.

Oh iya untuk yang tidak tau apa itu Heroes, silahkan baca yang INI dahulu ya, biar mengerti.

Trus, di season satu ini serial Heroes terdiri dari 23 Episode dengan judul setiap episode, sbb:

01 "Genesis"

02 "Don't Look Back"

03 "One Giant Leap"

04 "Collision"

05 "Hiros"

06 "Better Halves"

07 "Nothing to Hide"

08 "Seven Minutes to Midnight"

09 "Homecoming"

10 "Six Months Ago"

dst...

22 "Landslide"

23 "How to Stop an Exploding Man"

Maaf ya, tidak semua judul aku tulis, kepanjangan sih. Serial ini membuatku jadi terobsesi, bayankan aku selalu mantau perkembangan ceritanya every day. Hal pertama yang aku lakukan untuk memulai hari adalah men-klik link wiki yang INI . Thanks to Mbah Wiki , anywey :)

Di 4 episode terakhir, kemampuan para heroes semakin kuat saja. Seperti Hiro yang akhirnya bisa mengontrol kemampuannya untuk menghentikan waktu. Ada juga Sylar yang semakin banyak membunuh para Heroes dan automatis kekutannya jadi bertambah, wih semakin berat saja menghadapi si Sylar ini. Dan... yang terpenting my favorite one, Peter Petrelli, waohhh dia semakin cool, kekuatannya juga sudah semakin tinggi.

Aku nggak sabaran nih tunggu Season 2 nya, apa lagi saat baca di Wiki bakalan ada pendatang baru yang ablitiy nya juga kuat. Wah ini bakal jadi musuh para Heroes kali ya, secara Sylar di ending cerita sudah di kalahkan, tapi.... sayang dia tidak mati, and I know... dia pasti bakal balik dengan kekuatan yang semakin tinggi pula.

Well... met berharap-harap cemas deh, semoga saja Tim Kring bisa membuat Season dua Heroes lebih seru dari yang pertama.

Info: Pic from Wikipedia

Kosong...!

Biasanya kalau pulang kerja, aku selalu di jemput suami, tapi berhubung beliau harus meeting dadakan, jadinya aku pulang sendirian, naik kereta Depok express.
Terburu-buru aku ke stasiun Juanda untuk mengejar kereta yang berangkat jam 5.20PM, tapi sayang hari itu aku tidak beruntung, kereta baru saja melintas saat aku tiba di lantai 3 tempat kereta selalu berhenti.

Dengan perasaan sedikit kesal aku cari tempat duduk di pinggir jalur 2, menunggu kereta selanjutnya yang akan tiba jam 6PM, kalau tidak molor!!.

Ku keluarkan buku, dengar MP3 dan aku langsung larut dengan musik yang mendayu-dayu itu.

Tak berapa lama seorang menghampiriku. Ku angkat wajah dan hatiku langsung trenyuh, melihat seorang ibu muda yang sangat kumel berdiri di depanku, ia mengulurkan telapak tangannya, sementara tangan satunya mengendong seorang bayi mungil, dari balik gendongan sarung yang kucel itu, aku bisa memastikan bayi itu belum ber usia 1 bulan.

“Buat makan…” ujarnya lirih. Dan aku makin tersentuh.

Aku ibah melihat anaknya, sedih memikirkan nasipnya. Tapi, aku kesal melihat ibu muda itu, bagaimana tidak, di jari tangan yang ia gunakan untuk menopang bayinya, terselip rokok yang masih menyala.

Seketika rasa ibah ku hilang, samar kulihat asap rokok masuk kedalam gendongan. Ingin kutegur dia, tapi saat melihat mata ibu itu, tatapannya kosong, seperti mayat hidup saja yang berdiri di depannku, ku alihkan tatapan ke tangannya yang ia ulurkan, aku semakin kesal, karena banyak bekas sayatan disana… aku tau dan yakin sekali kalau itu adalah bekas sayatan untuk menggunakan obat terlarang.

‘Duh… mengapa sih masih ada saja orang yang berpikiran sempit seperti itu, mengapa sih mereka tidak berusaha merubah hidupnya secara wajar. Apa ia sudah give up menghadapi kerasnya hidup? Sehingga uang hasil ngemisnya pun di habiskan untuk membeli obat terlarang dan rokok??’ Pikiranku langsung sibuk membuat analisa tentang masalah yang menimpa ibu muda itu. Dan ia pun berlalu dari hadapnku.

Ia menjauh dan mataku lekat memandanginya, ia berhenti dan duduk di dekat tiang, 5 meter dari tempatku. Bayi mungil itu ia tidurkan di sela pahanya, lalu ia pun mengeluarkan uang hasil kerjanya, tampak pecahan seribu, lima ribuan menggunung di sana, dengan cekatan ia memasukkan uang itu kedalam kantong plastik hitam, sesekali ia mengisap rokoknya. Mulutnya komat kamit dan pandangannya masih kosong…!(SA/2007)

The Amriza

Popular Posts

My Biz Online!

Ngobrol Yuk...

Gtalk: aurelly.one

My Email:
bunda.ryu@gmail.com